Sejarah Bangsa Kartago

Menelusuri Jejak Kejayaan dan Tragedi Bangsa Kartago

Pengantar

Di pesisir Mediterania, terukir kisah peradaban maritim yang gemilang dan penuh pergolakan - Bangsa Kartago. Didirikan oleh para pelarian Fenisia, Kartago menjelma menjadi kekuatan raksasa di Laut Tengah, menyaingi kejayaan Romawi. Blog ini akan mengupas sejarah Kartago, mulai dari awal mulanya yang sederhana hingga kejatuhannya yang tragis.

https://images.app.goo.gl/azCEc7E6E55v9mn57

Awal Mula Berdirinya Kartago

Menurut legenda, Kartago didirikan oleh Ratu Dido dari Tirus sekitar tahun 814 SM. Ia melarikan diri dari Tirus setelah pengkhianatan saudaranya, Pygmalion. Dido membeli sebidang tanah dari penduduk asli Afrika Utara dan membangun sebuah kota yang makmur.

Masa Kejayaan Kartago

Kartago berkembang pesat menjadi pusat perdagangan dan militer yang kuat. Kehebatan angkatan lautnya tak tertandingi, mengantarkan mereka menguasai wilayah di Afrika Utara, Spanyol, Sisilia, dan Sardinia. Koloni-koloni Kartago didirikan di berbagai penjuru Mediterania, menyebarkan budaya dan pengaruh mereka.

Perang Punisia: Bentrokan dengan Romawi

Kejayaan Kartago tak luput dari perhatian Romawi, yang juga merupakan kekuatan maritim yang ambisius. Ketegangan antara kedua peradaban memuncak dalam serangkaian perang yang dikenal sebagai Perang Punisia.

Perang Punisia Pertama (264-241 SM)

Perang ini memperebutkan kendali atas Sisilia. Kartago, dipimpin oleh jenderal legendaris Hannibal Barca, berhasil melawan Romawi selama bertahun-tahun. Namun, kekalahan di Pertempuran Zama memaksa Kartago menandatangani perjanjian damai yang memalukan.

Perang Punisia Kedua (218-201 SM)

Hannibal kembali memimpin Kartago dalam perang ini. Ia melakukan perjalanan darat yang berani melintasi Pegunungan Alpen, membawa pasukan gajahnya untuk menyerang Romawi di tanah mereka sendiri. Perang ini berlangsung selama 17 tahun dan menjadi salah satu konflik paling berdarah dalam sejarah. Meskipun Hannibal meraih beberapa kemenangan gemilang, Kartago akhirnya dikalahkan dalam Pertempuran Zama Kedua, menandai akhir dari ambisi mereka untuk menguasai Mediterania.

Perang Punisia Ketiga (149-146 SM)

Romawi, yang masih menyimpan dendam atas kekalahan di masa lalu, melancarkan serangan terakhir ke Kartago. Kota ini dikepung selama tiga tahun dan akhirnya dihancurkan. Ribuan penduduk Kartago dibantai atau dijual sebagai budak.

Warisan Bangsa Kartago

Meskipun hancur, pengaruh Kartago masih terasa hingga saat ini. Kemajuan mereka dalam bidang maritim, perdagangan, dan militer telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah Mediterania. Kisah tentang perjuangan dan kejatuhan Kartago terus diceritakan, menjadi pengingat tentang kekuatan dan kerapuhan peradaban manusia.


Referensi 

Komentar

Postingan Populer