Perang sekigahara

Perang Sekigahara: Pertempuran Berdarah yang Mengubah Sejarah Jepang

Pertempuran Sekigahara, yang terjadi pada tanggal 21 Oktober 1600, merupakan salah satu pertempuran paling penting dalam sejarah Jepang. Pertempuran ini menandai berakhirnya periode Sengoku Jidai (Zaman Negara-Negara Berperang) dan dimulainya era Keshogunan Tokugawa yang berlangsung selama 265 tahun.

https://search.app.goo.gl/ucHB2Ew

Latar Belakang

Kematian Hideyoshi Toyotomi pada tahun 1598, pemimpin kuat yang berhasil menyatukan Jepang setelah berabad-abad perselisihan, memicu perebutan kekuasaan di antara para daimyo (tuan tanah feodal). Dua faksi utama muncul:

Faksi Barat: Dipimpin oleh Mitsunari Ishida, yang ingin mempertahankan dewan lima penatua yang didirikan Hideyoshi untuk memerintah atas nama putranya yang masih kecil, Hideyori.

Faksi Timur: Dipimpin oleh Ieyasu Tokugawa, daimyo ambisius yang ingin menjadi penguasa tunggal Jepang.

Pertempuran

Pertempuran Sekigahara berlangsung di dataran Sekigahara, di provinsi Mino. Faksi Barat memiliki keunggulan numerik, dengan sekitar 130.000 pasukan dibandingkan dengan 80.000 pasukan Faksi Timur. Namun, Tokugawa berhasil mengamankan aliansi dengan beberapa daimyo penting, termasuk Kobayakawa Hideaki, yang mengkhianati Faksi Barat pada saat-saat kritis dalam pertempuran.

Pengkhianatan Hideaki membawa kemenangan bagi Tokugawa. Faksi Barat dikalahkan dengan telak, dan banyak pemimpinnya dieksekusi. Hideyori sendiri dibiarkan hidup, tetapi dipaksa untuk tunduk kepada Tokugawa.

Dampak

Kemenangan Tokugawa dalam Pertempuran Sekigahara menandai dimulainya era baru dalam sejarah Jepang. Tokugawa mendirikan Keshogunan Tokugawa di Edo (sekarang Tokyo) dan memerintah sebagai shogun, pemimpin militer tertinggi Jepang.

Keshogunan Tokugawa membawa periode perdamaian dan stabilitas yang relatif lama ke Jepang. Namun, sistem feodal yang kaku yang didirikan Tokugawa pada akhirnya menyebabkan ketidakpuasan dan pemberontakan, yang berujung pada Restorasi Meiji pada tahun 1868 dan berakhirnya Keshogunan Tokugawa.


Referensi 



Komentar

Postingan Populer